Sebagai tindak lanjut kerjasama Pemerintah Indonesia (Pusat Litbang Sumber Daya Air) dengan Pemerintah Jepang (JICA), hari ini tanggal 26 Oktober 2019, bertempat di Kantor Pusat Litbang Sumber Daya Air dilaksanakan kegiatan “Workshop Chemical Grouting Technology” dengan tujuan melakukan transfer pengetahuan dan diharapkan dapat menghasilkan keluaran berupa rekomendasi teknologi grouting kimia yang di harapkan dapat di terapkan di Indonesia
Indonesia sebagai Negara yang telah berhasil menaikan tingkat ekonomi menegah rendah menjadi menengah tinggi membutuhkan inovasi berupa teknologi-teknologi alternative terutama daam pembanguanan infrastruktur yang berkelanjutan. Pembangunaan infratrsuktur tersebut tidak terlepas dari kendala di lapangan, salah satunya diakibatikan kondisi daya dukung tanah di Indonesia yang sangat beragam.
Grouting yang merupakan upaya meningkatkan daya dukung tanah, tentu saja memerlukan alternative teknologi baik untuk menghasilkan bangunan permanen maupun sementera seperti cofferdam. Teknologi Grouting kimia yang digunakan merupakan stabilisator tanah berbasis natrium silikat yang lebih efektif dan aman. Di Indonesia sendiri belum pernah belum menggunakan grouting kimia untuk menghentikan kebocoran air pada struktur bangunan.
Pada kesempaan ini kepala Pusat litbang Sumber Daya Air Eko Winar Irianto menyampaikan bahwa proses adopsi juga tidak harus dibatasi oada teknologi saja, tetapi perlu dikaji juga proses produksi bahan mentah, manajemen pelaksanaan di lapangan, bahkan sampai dengan pengembangan asosiasi perusahaan-perusahaan sejenis. Dengan mempelajari secara lengkap makan akan lebih mudah bagi Indonesia untuk memanfaatkan material local san sumber daya manusia, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan efesiensi srta meningkatkan biaya penerpaan teknologi.